JAKARTA- Pemerintah mengakui lambat dalam menangani bencana gempa dan tsunami di Mentawai, Sumatera Barat. Pemerintah beralasan, cuaca buruk menjadi kendala utama dalam menangani korban tsunami di Mentawai dan mendistribusikan bantuan kepada korban.
"Kendalanya cuaca, kalau cuacanya bagus saya kira kapal-kapal Angkatan Laut yang sudah ada 4 dan beberapa helikopter saya kira bisa. Kalau tidak ada kendala itu, saya kira sudah berjalan dengan baik," terang Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto di Bandara Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Minggu (31/10/2010).
Djoko mengatakan cuaca buruk yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di perairan Mentawai susah diprediksi kapan berakhirnya. "Kalau cuaca susah ya, semua kapal tergantung sama ombak," imbuhnya.
Kapal milik TNI AL, kata dia, daya tampungnya juga terbatas. "Kita kan tidak ingin bantuan yang seperti kemarin malah terbalik, jadi kendalanya di situ," kata dia.
Terkait wacana pemindahan penduduk yang tinggal di perairan Mentawai ke lokasi lain. Djoko mengaku pemerintah belum membahasnya. Akan ada evaluasi yang dilakukan Pemda setempat, Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Kehutanan.
"Tidak sederhana memindahkan masyarakat yang sudah terbiasa hidup sebagai nelayan. Yang perlu dipikirkan mungkin kalau sekarang di pesisir barat dipindah ke pesisir timur, sebab kemungkinan untuk terkena tsunami lebih besar dibanding pantai timur. Itu opsi-opsi yang bisa," tandasnya.
Pemerintah Akui Lambatnya Penanganan Tsunami
Pemerintah Akui Lambatnya Penanganan Tsunami
2010-10-31T22:48:00+07:00
dien amani
Breakingnews|Nasional|